Sistem Bilangan - Penjelasan Lengkap Tentang Definisi dan Jenisnya - Materi Teknologi Informasi dan Komputer | Teknowledgeid

Breaking

Materi Teknologi Informasi dan Komputer | Teknowledgeid

Materi Teknologi Informasi & Komputer

BANNER 728X90

Jumat, 17 Juli 2020

Sistem Bilangan - Penjelasan Lengkap Tentang Definisi dan Jenisnya


Kita sebelumnya telah belajar tentang apa itu gerbang logika bukan? dalam sebuah sistem digital kerap kali nantinya kita akan menemui bilangan digital yang hanya terdiri dari deretan 0 dan 1. Oleh karena itu sebelum kita membahas tentang hal tersebut, kita perlu tau tentang definisi dan perbedaan dari tiap jenis bilangan. 

APA ITU SISTEM BILANGAN?

Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan, perkalian dan yang lainnya. Hingga sekarang, terdapat 4 jenis sistem bilangan antara lain sistem bilangan biner, desimal, oktal, dan hexadesimal.

Bilangan Desimal

Posisi masing-masing digit dalam sistem bilangan diberikan berdasarkan pada basis atau dari sistem. Adapun radix angka desimal adalah sepuluh, karena hanya sepuluh simbol (0 sampai 9) yang digunakan untuk mewakili setip nomor. Bobot digit dari angka desimal adalah sepuluh pangkat dan naik dari kanan ke kiri.

…105 104 103 102 101 100


Sedangkan untuk angka desimal pecahan, ia mempunyai bobot pangkat negatif dan dari kiri ke kanan.

102 101 10010-1 10-2 10-3 10-4 …


Bilangan desimal dapat dinyatakan sebagai jumlah dari setiap digit dikalikan dengan nilai pembobotnya. Contoh: 9240 dapat dinyatakan sebagai:

(x 103) + (2 x 102) + (4 x 101) + (0 x 100)

atau

9 x 1,000 + 2  x 100 + 4 x 10 + 0 x 1 


Contoh lain dalam menyatakan jumlah 480,52 sebagai jumlah dari nilai setiap digit, sebagai berikut:

480.52 = (4 x 102) + (8 x 101) + (0 x 100) + (5 x 10-1) +(2 x 10-2)

Bilangan Biner

Bilangan biner adalah bilangan berbasis dua, yang mana sistem ini menggunakan digit 0 dan 1 untuk mewakili kuantitas. Sistem bilangan biner akan sering kali kita jumpai jika kita membahas tentang sistem digital. Bobot tiap digit dari bilangan biner adalah dua pangkat n, dimana nilai n akan meningkat dari kanan ke kiri, dimulai dari 20 = 1

…25 24 23 22 21 20.


Untuk bilangan biner pecahan, bobot tiap digit adalah dua pangkat negatif n, dimana nilai n akan berkuran dari kiri ke kanan.

22 21 20. 2-1 2-2 2-3 2-4


Sistem bilangan biner digunakan untuk mempresentasikan alat yang mempunyai dua keadaan operasi yang dapat dioperasikan dalam dua keadaan ekstrim. Contohnya saja seperti lampu yang saklar untuk menyalakan lampu, saklar tersebut hanya punya masukan 1 untuk menghidupkan lampu, atau 0 untuk mematikan lampu.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik mengetahui lebih dalam tentang sistem bilangan biner? kamu bisa mengunjungi artikel konversi dan operasi dasar bilangan biner untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem bilangan biner.

Bilangan Oktal

Selanjutnya adalah sistem bilangan oktal. Cara menghitung bilangan pada sistem ini dengan menggunakan delapan simbol angka yaitu {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 8. Sistem bilangan oktal digunakan sebagai alternatif untuk menyederhanakan sistem pengkodean biner. Karena 8 = 23, maka satu 1 digit oktal dapat mewakili tiga 3 digit biner. 

Bilangan Heksadesimal

Sistem bilangan heksadesimal adalah sistem dengan cara menghitung bilangan menggunakan 16 simbol yaitu {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F}. Bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 16. Sistem bilangan ini hampir serupa dengan bilangan oktal. hanya saja pada sistem bilangan heksadesimal 1 digit heksadesimal dapat digunakan untuk mewakili 4 digit biner.

Dari 4 sistem bilangan tersebut, saya akan mencoba menyederhanakan contoh konversi dari biner ke 3 sistem bilangan yang mana terangkum dalam tabel berikut:

Biner

Desimal

Oktal

Heksa Desimal

0000

0

0

0

0001

1

1

1

0010

2

2

2

0011

3

3

3

0100

4

4

4

0101

5

5

5

0110

6

6

6

0111

7

7

7

1000

8

10

8

1001

9

11

9

1010

10

12

A

1011

11

13

B

1100

12

14

C

1101

13

15

D

1110

14

16

E

1111

15

17

F


Jika kamu belum terlalu paham dengan teknis konversi yang ada pada tabel diatas, kamu bisa melanjutkan belajar mandiri kamu dengan mengunjungi artikel konversi dan operasi dasar bilangan biner. Dalam artikel tersebut kita akan belajar lebih dalam tentang sistem bilangan biner dari cara konversi, operasi dasar, hingga pengenalan istilah complement pada biner.. penasaran? ayo lanjut belajar. ^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar